Cinta dan Usia

Putus cinta itu sudah biasa
Bangkit berkali kali setelahnya luar biasa
Cinta tidak memandang usia
Juga sakitnya masih tetap saja, sama

Sama, meninggalkan luka
Sama, meneteskan air mata
Sama, menyisakan cerita
Sama, meruntuhkan rasa
Menebalkan dinding dingin penutup hati

Di usia mendekati senja
Kala cinta mendekap erat
Hati kadang terlupa bahwa harus tetap siaga
Melepas tanpa tersisa pedih

Ikhlas yang bukan sekedar kata
Beserta doa mengiringi jejak langkah
Kebaikan untuk semua
Menyerahkan kepada Nya

Awal November Closing Oktober

Kecut teramat mirip jeruk diiris bulat-bulat ditelan kerongkongan
Kecut teramat sangat mengiris lidah yang tipis
Panas, pahit, pekat hitam sangat
Rasa tubuh ingin berontak melepas lelah

Malam ini berfikir, untuk apa semua ini
Hidup sesudah mati tidak ada disini
Tujuan dan arti yang benar dalam hari
Agar tidak sia-sia melewati sisa usia

7 malam lewat sudah menghabiskan malam-malam kita
Beda ruang memang, tapi tetap sama
Hanya suasana dan keakraban yang beda
Semangat juang raga yang kian meredup saja

Memikirkan sedikit untuk apa aku lalui ini semua
Memikirkan banyak apa arti tujuan kehidupan ini
Agar tidak sesat kelak
Agar tidak larut hanyut

Andai hidup itu segoretan pena
Pasti kan kulukiskan terbaik didalamnya
Sepet rasa dengan sisa tenaga
Memikirkan yang bisa diperbuat untuk akhir tujuan